Spesies Penyu Belimbing kabarnya mengalami penurunan jumlah populasi dari tahun ke tahun. Bila habitat dan sarangnya tidak terlindungi, para ahli memprediksi reptil terbesar ini akan punah dalam waktu 20 tahun ke depan.
Dilansir Sfgate, Senin (18/3/2013), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang tinggal di Pasifik bagian barat ini merupakan reptil terbesar di dunia. Hewan yang dapat terlihat setiap tahun di atas permukaan air Golden Gate ini terancam punah dalam waktu dua dekade ke depan.
Populasi Penyu Belimbing di seluruh dunia mengalami penurunan terparah hingga menyusut 90 persen sejak 1980-an. Penurunan populasi hewan ini lantaran ulah manusia seperti perburuan telur, penangkapan komersial, perusakan habitat bersarang.
Selain itu, kondisi laut yang berubah juga menyebabkan penyu kesulitan dalam mencari makan. Ahli biologi kelautan percaya bahwa populasi global penyu jenis ini telah stabil.
Akan tetapi, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Ecosphere, menunjukkan bahwa telur penyu menghilang dengan cepat di wilayah pantai Indonesia. "Sekira 75 persen dari semua Penyu Belimbing di barat Samudera Pasifik menetas dari telur yang diletakkan pada beberapa pantai di daerah yang dikenal sebagai Semenanjung Kepala Burung di Papua Barat, Indonesia," jelas Petter Dutton, ilmuwan laut dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Analisis kami menunjukkan bahwa jumlah sarang Penyu Belimbing di pantai ini telah menurun 78 persen selama 27 tahun terakhir," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar