Kamis, 28 Maret 2013

Ditemukan Fosil Tertua Penguin dan Satu Tersisa




Tim peneliti belum lama ini menemukan fosil penguin tertua dan satu spesies penguin langka yang tersisa bertahan hidup di sepanjang pantai selatan Afrika.

Dilansir eScienceNews, Jumat (28/3/2013), mereka menemukan fosil yang membuktikan bahwa di masa lalu terdapat empat spesies penguin yang hidup berdampingan di benua ini, seperti yang dilaporkan dalam Zoological Journal of the Linnean Society.
Perwakilan National Museum of Natural History, Daniel Thomas dan perwakilan National Evolutionary Synthesis Center, Dan Ksepka memperkirakan fosil ini berusia lebih dari 10 sampai 12 tahun dan merupakan fosil penguin tertua di Afrika.

"Kami memang belum dapat memastikan berapa usia fosil ini. Meskipun, kami memiliki potongan film dokumenter pada lima tahun yang lalu dan pada waktu 10 sampai 12 juta tahun yang lalu, akan tetapi ada rekaman yang hilang diantara keduanya," kata mereka.
Penemuan fosil yang terdiri dari  17 fragmen tulang ini, diyakini oleh peneliti merupakan bagian dari tulang punggung, tulang dada, sayap, dan kaki dari spesies penguin. berdasarkan struktur tulang yang ditemukan, penguin ini memiliki tinggi badan sampai 0,3 meter.


Spesies LangkaBukan hanya fosil yang tim peneliti temukan, tetapi juga satu spesies penguin yang masih tersisa di Afrika. Penguin yang memiliki kaki hitam ini sering disebut dengan Demersus Spheniscus.
Jumlah penguin ini mengalami penurunan sebesar 80 persen dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. bahkan, pada 2010 spesies ini terancam punah dari Afrika. Adapun penyebab penurunan ini disebabkan oleh tumpahan minyak dan penangkapan ikan yang berlebihan untuk konsumsi manusia.

Kemungkinan pasang dan surutnya permukaan air laut menghapus beberapa situs mereka bersarang. Karena, meskipun penguin menghabiskan sebagian besar hidup mereka berenang di laut, mereka bergantung pada pulau-pulau di sekitar lepas pantai untuk dapat membangun sarang mereka dan membesarkan anaknya.
Wikipedia menjelaskan, penguin Afrika ini merupakan seekor penguin bergaris dan termasuk ke dalam genus Spheniscus. Kerabat terdekatnya yang memiliki bentuk, warna, dan perilaku yang sama diantaranya Penguin Humboldt dan Penguin Magellan di Amerika Selatan, serta Penguin Galapagos yang ditemukan di Samudera Pasifik.

"Saat ini hanya satu spesies ini saja yang masih tersisa, akankah kita biarkan ia punah begitu saja?" lanjut Thomas dan Ksepka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...